Disadari atau tidak, baju anak kecil harganya lebih mahal ketimbang pakaian orang dewasa. Bukan tanpa alasan desainer atau jenama membanderol dengan harga tinggi untuk pakaian anak-anak.
Menurut Wahyu Eka Priyana Sukmawaty, selaku dosen desain dan tata busana Akademi Kesejahteraan Sosial AKK Yogyakarta, salah satu alasan kenapa pakaian anak-anak harganya relatif mahal adalah perlu kedetailan pada proses pembuatannya.
“Baju anak-anak sangat spesifik dan dimensi bajunya lebih kecil, karena itu dipelukan kedetailan ekstra bagi desainer saat membuatnya,” kata Wahyu Eka saat diwawancarai MNC Portal di Jogja Fashion Trend di Pakuwon Mall, Yogyakarta, Rabu (13/7/2023).
“Jadi, proses pembuatan suatu karya fashion itu kalau semakin rumit dan dimensinya kecil, harganya akan semakin mahal,” tambah Yayuk, sapaan akrab Wahyu Eka.
Misalnya saja pola lengan pakaian anak-anak. Itu diperlukan teknik yang sangat detail untuk membuatnya, dibanding pola tangan orang dewasa yang lebih mudah dibentuk.
Detail di pakaian anak-anak juga jadi penilaian menentukan harga. Ada standar khusus saat menambahkan item tambahan di body bajunya. Seperti menggunakan manik-manik.
“Kalau di baju ada manik-manik itu mesti ‘diikat’ dengan 2 benang sangat kuat, supaya anak-anak gak bisa ‘pretelin’ dan berisiko ditelan. Detail seperti ini yang tidak diketahui masyarakat,” papar Yayuk.
Selain alasan itu, harga baju anak-anak bisa lebih mahal ketimbang pakaian orang dewasa adalah karena material yang dipakai.
Jadi, kalau pakaian anak-anak, khususnya dress pesta, itu diperlukan penggunaan furing yang menyerap keringat. Nama material yang biasa dipakai adalah toyobo.
“Puring toyobo itu yang bagus semeternya bisa seharga Rp40 ribuan. Nah, kalau untuk rok lingkar, biasanya kami butuh 2 meter. Jadi, baru puring saja sudah habis Rp80 ribu sendiri, belum penggunaan material lain,” jelas Yayuk.
Selain itu, untuk bajunya sendiri anak-anak biasanya menggunakan material katun 100 persen yang tentu harganya lebih mahal ketimbang katun yang dikombinasikan dengan polyester.
“Kalau katun 100% tentu harganya lebih mahal ketimbang katun dengan polyester. Dan pakaian anak-anak itu mesti mempertimbangkan kenyamanan dan kulit anak, karena itu katun 100% yang biasa dipakai,” pungkasnya.
Sumber : https://lifestyle.sindonews.com/read/1150969/186/kenapa-baju-anak-kecil-lebih-mahal-ini-penjelasan-dosen-desain-dan-tata-busana-1689224875/10